Negara kini semakin hari semakin bobrok saja, setelah semua Intitusinya dipenuhi tikus-tikus berdasi yang mementingkan pribadinya sendiri, dari pada rakyat. Yang harusnya diperjuangkan. Hal ini membuat semua orang kecewa dan merasa harus ada Revolusi secara besar-besaran, pemberitaan dibebagai media menghujat kinerja Pemerintahan dan Penegak hukumnya, baik itu pencarian fakta akan kesalahan yang dilakukan oleh pemerintahan dan juga adanya kekuatan dari masyarakat sendiri yang disebut dengan “People’s Power” bahkan sekarang ini dengan menggunakan symbol-simbol baru untuk melawan bentuk penindasan dan menjungjung keadilan, seperti pengumpulan koin, sandal atau apapun untuk menunjukan simpati rakyat atas ketidak adilan yang berlaku.
Karena masalah itu munculah beberapa orang yang memiliki pemikiran untuk memporak porandakan gedung MPR/DPR, bukan dengan cara berdemo karena hal tersebut tidak akan menghasilkan apapun, malah akan memberikan celah Korupsi oleh para anggota dewan dalam perbaikan fasilitas yang rusak karena Demonstransi dengan harga yang lebih mahal dari semestinya.
Oarang-orang ini adalah orang-orang yang telah disiapkan oleh sebuah kelompok rahasia, mungkin dalam cara kerja mereka bersikap seperti Tentara pemberontak dan juga kumpulan Teroris, seperti Al-Qaeda atau kelompok-kelompok Radikal lainnya, tetapi lebih rapih dan objektif. Dalam kelompok ini menganggap bahwa yang Teroris adalah mereka yang duduk di kursi senayan dan juga para penegak hukum yang dapat dikompromi dengan Uang dan Koneksi, seperti pisau dapur yang tajam kebawah dan tumpul keatas. Kelompok ini belum pernah melakukan aksinya di dalam negeri, melainkan di negera-negara Timteng untuk membantu Negara-negara yang terdzolimi zionis.
Keberadaan kelompok ini mungkin hanya 10 tahun berdiri, dan didanai oleh seorang pengusaha besar Indonesia di Dubai. Pengusaha ini juga secara diam-diam memiliki usaha pembuatan Senjata dan Kendaraan Tempur di Indonesia yang juga merupakan markas dari kelompok ini. Pabrik ini berada di bawah tanah di daerah perbukitan Bogor, Indonesia. Para pencipta senjata dan mesin tempur ini juga bukan hanya dari luar negeri saja, tetapi juga dari beberapa PTN seperti ITB, ITS, UGM dan lain-lain. Senjata produksi pabrik tersebut bahkan dikirim ke Palestina pada tahun 2010 dengan jumlah yang besar beserta dengan prajurit siap mati. Prajurit ini direkrut dengan cara diam-diam dan rapi dari masyarakat atau TNI yang merasa harus memperbaiki keadaan Negara ini. kelompok ini juga memberikan imbalan dalam bentuk gaji kepada mereka dalam membela keadilan, hingga sekarang anggota kelompok ini mencapai 500 anggota aktif dan 1500-an anggota yang dirumahkan, orang-orang ini di kelompokan dalam Divisi Darat, Laut dan Udara. Semua orang itu, belum termasuk staf dalam pabrik tersebut yang hampir berjumlah 200 orang.
Karena keadaan Negara yang semakin dalam keadaan darurat dan carut marut oleh orang-orang busuk, maka Komandan melaukan Rapat dengan kepala Divisi Perang, dan kesepakatanya adalah melakukan peyerangan melakukan pembajakan sacara besar-besaran ke gedung MPR/DPR.
Setelah kesepakatan tersebut, esoknya komandan mengumpulakan semua anggota di sebuah aula besar di dalam pabrik tersebut. Hampir semua anggota berkumpul dilapangan dan memenuhi isi aula tersebut.
“Hari ini, seperti apa yang kita akan melakukan apa yang kita anggap benar. Sesuai dengan rencana kemarin, hari ini saya akan memilih beberapa orang dari kalian semua untuk menjadi tim dalam penyerangan kali ini.” Tegas komandan dengan berapi-api.
“Maka oleh karena itu disepakati dari hasil rapat, bahwa supaya disiapkan 20 orang dengan senjata penuh, 5 Helikopter, 5 pesawat tempur siluman serupa dengan F22, 9 orang disiapkan di luar gedung dengan menggunakan 3 mobil Fan yang berisi Komputer dan perlengkapan satelit serta berbagai senjata, 7 Sniper. Terakhir 8 orang disiapkan sebagai tim sapu bersih dengan menggunakan 4 mobil setara dengan kendaraan Anoa PT. PINDAD sebagai rencana B.” Ucap komandan.
Lalu, komandan mengumumkan sekitar 44 orang termasuk komandan. Lalu nantinya di kelompokan menurut bagian-baian masing-masing seperti rencana yang telah dibuat. Namun setelah pengumuman nama-nama terpilih tersebut ada seorang yang mengacungkan tangannya dan berkata “Apakah saya boleh ikut untuk kali ini? ucapnya seperti seorang anak berusia sekitar 25-25 tahunan.
Kemudian komandan menjawab “Anda bukannya baru 3 bulan, Randy? Dari bagian Devisi 3 bukan?” komandan balik bertanya. “Iya, saya Baru masuk, Pak!” ucap Randy.
“Kenapa Anda Ingin sekali menjadi bagian tim ini?” Tanya Komandan dengan suara menolak. “ia karena saya ingin sekali melakukan sesuatu yang sangat besar untuk Negara ini, Pak. Keluarga saya pernah di dzolimi oleh pemerintah, bukan hanya tanah mereka yang di ambil paksa oleh orang kaya, bahkan mereka dip eras oleh oknum polisi agar tidak dipenjarakan sebagai tuntutan balik dari orang yang mengambil tanah orang tua saya, Pak” jawabnya.
“Maaf tetapi walau bagaimana pun anda tidak bisa dan masih belum siap untuk tugas kali ini!!” Ucap Komandan. “saya mohon pak!!” kata randy dengan sedikit bersdih hati. “maaf walau bagaimanapun tidak bisa!!” tolak komandan.
Setelah komandan mengatakan seperti itu, Randy pun terdiam dan semua anggota di intruksikan meninggalkan Aula termasuk Randy, sedangkan untuk anggota yang terpilih diperintahkan untuk tetap didalam Aula untuk melakukan briefing.
Komandan lalu membagikan tugas kepada masing-masing anggota dan memberikan intruksi, bahwa “Nanti, terlebih dahulu ditugaskan 5 pesawat untuk menyisir keadaan udara dan darat, lalu setelah itu 20 orang termasuk saya akan masuk dengan menggunakan 5 Helikopter dari atas gedung DPR, yang diterbangkan dari sini dan nantinya kita harus menyandra semua anggota Dewan tanpa ada yang terlewatkan sedikitpun, setelah itu mereka harus di paksa untuk melakukan pentandatanganan untuk pengambil alihan gedung MPR/DPR dan kekuasaanya beserta pengambilan 55% harta kekayaan anggota dewan biasa dan 75% untuk anggota dewan yang masuk dalam masalah korupsi., selanjutanya mobil fan yang ditugaskan untuk mematikan semua jaringan internet dan telpon digedung tersebut. Untuk Sniper di tempatkan di gedung-gedung tinggi di dekat gedung MPR/DPR.” Ucap Komandan.
“Selanjutnya Untuk bagian luar, anggota yang menggunakan Mobil fan dieperintahkan untuk mnyabotase dan mematikan jaringan Internet, kamera dan telpon yang ada di gedung itu, lalu untuk sniper saya perintahkan untuk berada di gedung-gedung tinggi di dekat gedung MPR/DPR. Untuk tim sapu bersih, kalian harus berada di dekat gedung MPR/DPR sekurang-kurangnya 15 menit setealah penyerbua, siap?? Tanya komandan. “Siap, Pak!!” serentak semua prajurit.
Akhirnya, tiba lah hari eksekusi setelah 2 hari lalu di adakan perencanaan. Sebelum melakukan eksekusi mereka yang terpilih dikumpulkan kembali di Aula untuk melakukan do’a agar semua bisa berjalan dengan lancar.
Selanjutnya, semua tim bersiap di bagiannya masing-masing.
Hangar Pesawat mulai dibuka kira-kira jam 2 malam agar tidak ada yang mengetahui keberadaan markas ini yang berada di perut bumi. Karena bila ada orang yang melihat akan merasa aneh karena tanah perkebunan teh tersebut akan terangkat keatas seperti bagasi mobil.
5 pesawat dikiim untuk melihat kondisi selama beberapa jam, beruntunglah pesawat yang digunakan telah menggunakan teknologi anti-Radar, jadi keberadaan pesawat ini tidak terdeteksi oleh Pertahanan Indonesia.
Setelah melakukan pengintaian tersebut, kira-kira jam 8.34,
“Pengintai satu, ke Markas besar ganti!!” komandan tim satu menghubungi markas.
“iya, Markas menerima pengintai satu, bagaimana kondisinya, ganti” Komandan menjawab.
“Semuanya siap!!, keadaan jalan sedang sepi, kepolisian sedang berjaga di Gelora Bung Karno, karena ada Demo PSSI, ganti”.
“Baiklah kalau begitu, tim inti akan segera kesana ganti, kalian tetap berjaga disana sebelum penyerangan selesai, ganti!”
“Siap pak!!”, Tim pengintai lalu berjaga.
“Ayo semua masuk ke Helikopter, sudah ada Komando dari tim pengintai”, Ucap komandan dengan terburu-buru menuju Helokopter. Kemudian 5 Helikopter tersebut menuju ke gedung MPR dengan cepat.
Tim, Sniper dan Sabotase (menggunakan Mobil fan) yang bertugas di luar, telah berada di dekat gedung MPR sejak malam. Semua Tim Sniper berada digedung-gedung tinggi, sedangkan tim pembersih muncul terakhir, apabila ada maslahi.
“Tim Sniper Siap? Tim Pembersih Siap?” Tanya Komandan.
“Sniper satu siap, Sniper dua empat siap, Lima enam siap, tiga dan tujug juga siap”, jawab tim Sniper.
Tim Sabotase Siap?
“Sabotase satu, dua, tiga siap, pak!!”
"Tim Pembersih, bagaimana?”
“Kami saiap sedia Pak!!”.
Setelah sekitar 25 menit perjalanan, khirnya mereka tiba di atas gedung MP. Semua anggota tim mulai turun di sana, 3 Heli di atap gedung MPR, dan 2 lainnya halaman belakang. Saat itu warga dan petugas keamana tidak ada yang curiga, karena Helikopter di cat menyerupai Helikopter kepolisian.
Lalu.. setelah semuanya turun dari Helikopter, komandan menyuruhkan heli untuk berjaga di wilayah yang terdekat.
Beruntunglah hari itu dikabarkan ada Sidang hak angket pembangunan gedung MPR/DPR, jadi seluruh anggota DPR/MPR masuk kerja, juga semua melakukan rapat di gedung Hijau.
8 orang yang berada di halaman belakang, 2 orang mulai membius satpa, supir Anggota dewan atau staf yang ada di bagian luar, lalu 6 orang lainnya membius dibagian dalam dan membius OB dan Staf di gedung DPR.
Setelah semuanya dilumpuhkan, mereka semua disekap disebuah ruangan dibagian bawah gedung tersebut. Lalu tim ini menuju ke gedung hijau menemui sebagian tim lainnya, yang telah berjaga di atas gedung tersebut, serta mulai masuk kedalam gedung. Semua anggota sudah berada di sudut-sudut gedung dan siap menerima komando selanjutnya,
Sedangkan tim sniper masih bersiap, tim sabotase masih mencoba menyabotase semua jaringan telpon, internet dan Kamera CCTV.
Setelah diberitahu, semua anggota inti merangsek masuk dan menyandra semua anggota dewan.
Gaarr…. Semua pintu ruangan seperti tertutup sendiri… Namun para anggota dewan dan semua yang ada mencoba keluar Karena ketakutan, tetapi tidak bis karena di tutup dari luar. Ada anggota yang mencoba untuk keluar dari pintu kecil di dekat Meja utama sidang, tapi saat itu pula Komandan dan 13 anggota lainnya masuk, sedangkan sisanya berjaga diluar.
“Kalian semua tidak bisa kemana-mana, semua pintu telah di tutup!! Duduk kalian semua!!, Ucap Komandan, sembari membentak.
Ketika komandan berbicara, anggota lainnya mencoba membius petugas keamanan yang ada di dalam ruangan Sidang. Sedangkan 6 anggota lainnya berada di luar untuk bersiaga.
“ada Apa ini?? apa salah kami?” salah satu anggota sidang bertanya.
“Apa salah kami?” Tanya komandan. “apa tidak salah, anda bertanya seperti itu?”. “Maksudnya apa? Kami tidak tau apa-apa” jawab anggota dewan. “kalian itu Bodoh!!, tapi kenapa bisa jadi anggota wakil rakyat? Dan membodohi rakyat!!” bentak Koamndan. “apa mau kalian?” anggota dewan bertanya.
Saat itu terlihat mereka seperti ketakutan, begitupun dengan wartawan yang mengambil gambar dengan bergetar.
“Hei, kalian wartawan… kalian boleh mengambil gambar ini, sebagai saksi dari pembalasan kami terhadap para koruptor ini”
Dengan menghela nafas panjang para wartawan meras sedikit tenag karena agak aman… “Hemmm……”
“oh iah, yang tadi!! Mau kami adalah kalian akui apa yang telah kalian KKN, bahkan katanya kalian suka melakukan zina, selingkuh??”
Mereka semua terdiam karena takut,
Tetapi…. Sebelum komandan bertanya kembali, terdengar banyak suara sirine polisi. Tak disangka sebelumnya aksi penyerangan ini diketahui oleh Polisi, karena ada staf yang berhasil menghubungi kepolisian melalui Internet.
“Pak di luar ada banyak Polisi yang menuju kesana,” Sniper satu mencoba memberitahu.
Lalu, Komandan melihat dari luar jendela gedung bahwa gedung sudah di kepung dan sebagian mulai mencoba masuk.
Kalian bersiap-siap, gunakan peluru bius!!” perintah komandan.
“baik pak!!” jawab sniper.
Selanjutnya Komandan memerintahkan untuk Pesawat tempur untuk bersiap menjatuhkan Gas Air mata kepada Polisi.
“Kalian semua bersiap”
Mobil polisi dengan pasukan berpakaian dan persenjataan komplit mulai mengepung gedung. Dan sepertinya komandan polisi terlihat mengatakan “Kalian di kepung, serahkan diri kalian!!”. Karena gedung yang rapat tidak bisa mendengarkan ucapan itu.
Semua polisi seperti bersiap menembak, dan sebagianya mencoba masuk.
“jatuhkan Gas Air mata, dan untuk sniper mulai bius mereka” pinta komandan, sebelum mereka memasuki teras gedung.
Akhirnya duarrr… ledakan berisi asap…
Setelah semua pesawat menjatuhkan gas air mata, keadaan diluar gedung berasap, seperti berkabut, selanjutnya semua Tim Sniper mulai menembaki Polisi dengan peluru bius. Namun sayang setelah beberapa saat tim menguasai keadaan, polisi malah bertambah banyak, dan bahkan dibantu oleh TNI. Meskipun semua polisi pertama dan sebagian yang baru datang telah dibius dan tak mampu berbuat apa-apa, namun karena ada pasukan tambahan yang semakin banyak, membuat tim Sniper harus mundur karena kehabisan peluru.
“Komandan kami kehabisan peluru bius, apa kami harus gunakan peluru tajam??” Lapora Komandan sniper, “jangan!! Mereka belem tentu bersalah, sudah sebaiknya kalian Mundur dulu!!” Jawab Komandan.
“Tim sapu bersih, sudah siap di tempat?” Tanya Komandan, “Siap Pak!!” Jawab Tim sapu bersih.
Keadaan sepertinya mulai berbalik, lalu komandan sedikit menerangkan kepada para anggota dewan.
“Kalian tahu, apa kesalahan kalian?, kalian tahu apa yang telah kalian perbuat?. Mana janji kalian untuk kesejahteraan rakyat? Kalian malah poya-poya dengan uang rakyat,s menghamburkan anggaran untuk kepentingan pribadi, hak rakyat malah dikorupsi. Bobrok kalian semua, rakyat lagi kelaparan, ini malah keluyuran, gedung di mewah-mewah rapat masih ngusulin di Hotel!! Tapi semua hasilnya nol untuk rakyat. Saya ingin kalian semua mengakui kesalahan kalian dan saya ingin kalian memberikan 75% kekayaan kalian untuk rakyat kecil dan ditandatangani di atas materai!!” terang komanda, “Tapikan kami tidak semua korupsi??” cela anggota dewan.
“iya, tapi kalian juga membiarkan adanya Korupsi, dan berlaku korupsi kepada rakyat dengan tidak menjalankan amanat rakyat” tegas Komandan.
Sedangkan keadaan diluar sangat berbeda, jala-jalan di alihkan dan mulai macet serta POLISI, DENSUS, KOPASUSS dan TNI lainnya semakin banyak di luar gedung, namun masih enggan masuk karena Gas Air mata yang masih berkabut di luar gedungdan takut ada jebakan. Pesawat yang tadi menjatuhkan Gas Air mata sedang dikejar-kejar oleh Pesawat sukoi milik AU.
Teriakan terdengar didalam gedung menolak keinginan komandan, tetapi dukungan muncul dari para awak media yang sedang meliput disana, bahwa apa yang dilakukan kelompok ini benar.
“Apa-apaan kami tidak mau, karena kami tidak merasa!!”, teriak anggota dewan. Teriakan lain muncul dari seorang yang berada di deretan pers “ Bohooooong!! Kami punya bukti atas kebobrokan mereka, tetapi itu selaulu dihalangi karena mereka saling suap dengan penegak hokum, dan malah kami yang dituntut dengan dakwaan pencemaran nama baik.”
“Sudah diam kalian anggota dewan!!” teriak Komandan.
“Kalian itu tidak jauh dari parasit rakyat!!, tandatangani ini semua atau kalian Mati!!” Ucap komandan,
Suara yang ada dari luar tidak terdengar oleh orang-orang yang berada di gedung, karena dilapisi pengedap suara. Jadi mereka tidak tahu kalo polisi telah berada di luar.
Ketika asap sudah mulai hilang, tentara dan polisi mulai masuk secara perlahan dengan satu Komando. Setelah mereka masuk. Tim sabotase mematikan listrik seluruh kota,bahkan disel yang ada di gedung tersebut tidak bisa digunakan karena semua pegawai telah dibius dan di sekap.
Tiba-tiba semua lampu padam, dan beranda gedung menjadi gelap, karena saat itu juga cuaca mendung. Komandan memerintahkan 4 orang lagi berjaga di luar untuk membantu 6 orang yang berjaga diluar. Dengan menggunakan kecamata infra meah mereka bergabung dengan ke enam tim tadi. Ketika terlihat ada segerombolan orang yang mencoba masuk, mereka lempari mereka dengan Gas Air mata lagi, lalu kemudian di tembakinya. Namun Polisi mencoba melawan dengan menembak
“dag..dag…dag..” suara tembakan secara membrondol. akhirnya beberapa tembakan yang keluar itu melukai dua anggota tim, mereka tertembak cukup parah dibagian kaki dan paha.
“aaaa…medisss”, teriak yang tertembak.
“cepat bawa mereka, dan obati!!” perintah salah seorang anggota.
“komandan kita ditembaki,, dua anggota terkena tembakan, tetapi sedng di obati pendarahanya” anggota menmberi tahu komandan, “Bertahan, saya dan beberapa orang akan kesana!!” jawab komandan.
Komandan kemudian memerintahkan 5 orang untuk berjaga di dalam gedung dan sisanya ikut bersamanya untuk membantu yang lain…
Lalu, karena merasa kalah jumlah komandan menghubungi markas untuk mengirimkan bala bantunanya.
“Kirimkan sekitar 50 orang kesini” pinta Komandan, “Baik” jawab markas.
Keadaan semakin genting, ditambah waktu yang lama untuk datangya bantuan, ditambah ketika baku tembak peluru bius sudah mulai habis.
“komandan, apa boleh kami gunakan peluru tajam? Kami kehabisan peluru bius?” Tanya anggota, komandan pun terdiam “emppppp….”. ketika komandan terdiam beberapa detik
“Duagggggg……” suara bom dengan asap pekat dari arah tempat parkiir, yang berada disamping para polisi yang sedang baku tembak. Akhirnya para polisi itu pun kehilangan konsentrasi. Asap yang keluar dari bom tersebut mengaburkan penglihatan dan pernafasan para polisi, lalu polisi itu mulai berjatuhan akibat asap tadi.
Tim pun merasa lega, karena bala bantuan telah datang, “tapi… siapa mereka?, bukankah bantuan baru akan datang 20 menit lagi?” Tanya komandan dengan heran.
Sebuah hubungan Radio lalu masuk. “Halo komandan, ini Randy” ucap orang yang berada di tempat parir tersebut.
Setelah asap pekat itu hilang, terlihat dari arah parkir itu.. seorang berpakian pasukan polisi komplit, dan ternyata itu Randy dengan menggunakan masker anti asap dan racu.
“Randy… kenapa kamu bisa ada disini? bukan kah kamu bukan bagian dari tim?” Tanya komandan, “Maaf Pak!! Saya melanggar perintah anda, karena saya ingin ikut tim in!!, jawabnya.
Tapi sebelum komandan bertanya lagi, ada komunikasi masuk dari tim Sniper “Pak, kami sudah bersiap diposisi lagi, kami sudah mendapatkan peluru bius lagi.”
Tertahan, komandan pun terdiam lalu melihat Randy. Lalu Randy menjelaskan bahwa sebelumnya dia diam-diam mendengarkan apa pembicaraan dan rencana Komandan di Aula, dan dia juga tahu bahwa penyerangan menggunakan peluru bius dsan tajam, dia memeprsiapkan senjatanya dengan membawa tas berisi peluru tajam serta granat bius siapa tahu dibutuhkan. Dia bisa masuk ke gedung juga dengan cara menyamar dan ikut rombongan Polisi, lalu diam-diam pergi keparkiran, dan dari komunikasi Radiolah dia bisa tahu posisi serta intruksi komandan.
Setelah penjelasan itu, mereka dan para Sniper lalu melumpuhkan lagi polisi yang terus mencoba masuk.
Sedangkan pasukan yang berada didalam mencoba mengamankan situasi, meskipun terjadi keributan karena mengetahui keberadaan polisi. Tetapi hal tersebut masih bisa diurus oleh Tim, tim juga memerintahkan para anggota dewan untuk mentandatangani pengambilan harta kekayaan mereka serta mengakui prilakunya telah merugikan rakyat, didepan wartawan. Hampir semua mentandatangani surat perjanjian tersebut karena ancaman Bom palsu yang dilakukan Tim sesuai perintah komandan. Bahkan dalam pengakuan ada seorang anggota dewan yang berani emngakui kesalahannya, yang telah merugikan Negara, namun akhirnya ceritanya hamper mengaitkan anggota dewa, meskipun demikian ada anggota dewan yang terbawa cerita tersebut merasa tidak ada hubungannya dengan cerita, tetapi setelah menyamakan dari cerita lain dan juga sedikit mengancam bahwa, mereka semua benar-benar ikut serta dalam Korupsi berjamaah, setiap proyek pemerintah, dan juga ada yang mengakui perselingkuhan da zina denga staf atau siapapun digedung ini.
Pengakuan tersebut telah direkam oleh hampir semua TV nasional dan daera, beserta media-media lainya, meskipun belum ditayangkan, karena jaringan internet yang di sabotase.
Sedangkan diluar akhirnya pasukan bantuan sampai di sana, dan semuanya kini dapat dikendalikan kembali, semua gedung telah dibajak besrta isinya, dan ratusan polisi yang telah dilumpuhkan dikumpulkan. Polisi yang kembali berdatangan akhirnya hanya meminta bernegosiasi dengan Tim, karena merasa bahwa mereka tidak menembak dengan maksud melukai, tetapi dengan membius. Tim juga merasa apa yang mereka lakukan telah berhasil.
Semua orang yang berada di dalam gedung diperintahkan keluar, dan bukti-bukti yang didapat setelah negosiasi berjalan agar segera dipidanakan.
“untuk penyitaan harta yang bertanda tangan di atas materai, akan kami berikan kepada lemabaga yang kami percaya, dan akan mengembalikan kekayaanya 100% kepada anggota dewan yang terbukti bersih” Ucap komandan.
“Dan juga, agar semua pejabat tinggi dan pengusaha mendapatkan cekal keluar negeri”Tambahnya
“Siap Pak!!” Ucap komandan Polisi
Akhirnya dengan cepat mereka pergi menggunakan Mobil seperti Anoa, yang berada di parker gedung-gedung di dekat gedung MPR/DPR, yang nantinya dijemput menggunakan Helikopter, agar tidak bisa diikuti oleh siapa pun.
Pada Akhirnya
Sikap mereka yang menyandra dengan tidak membunuh dan melukai dengan hanya menembak dan melemparkan asap bius, tidak mengakibatkan mereka harus di Pidanakan, karena apa yang mereka laukan ini lebih banyak lagi membuka mata masyarakat akan banyaknya kebobrokan Parlemen, dan kejadian ini sangat didukung oleh rakyat untuk pembersihan koruptor di negri ini.
Setelah mereka samapai di markas, untuk Randy sendiri walau pun telah membantu,, komandan sedikit marah karena ini melanggar kode etik prjurit, dan nanti Randy akan mendapatkan hukuman karena hal ini. Meskipun telah begitu membantu, tetapi karena aturan yang harus diterapkan. Randy di hukum, tetapi akan mendapatkan penghormatan atas bantuannya.
Hasilnya
Dari hasil pengakuan pra anggota dewan di persidangan, yang disaksikan oleh Rakyat dan juga dengan bukti rekaman yang ada. Ternyata kejahatan public ini membawa banyak pejabat dari para petinggi POLRI, KPK, MK, MY, Pengusaha besar dan semua badan pemerintahan, termasuk membawa Presiden masuk kedalam daftar tersangka yang melakukan Korupsi. Bahkan Polisi dan Presiden dijerat Pasal berlapis atas Tindak Pidana Korupsi dan memberikan perlindungan kepada tersangka Korupsi.
Kelompok ini tidak pernah diketahui keberadaanya sampai saat ini oleh siapapun, karena sangat rahasianya, meskipun begitu perekrutannya yang sangat Rahasia menjaga kerahasiaan kelompok ini.
*****
The End
The End
Tidak ada komentar:
Posting Komentar