Rabu, 01 Februari 2012

12 Etika, Untuk Para Pengantin Baru



        Artikel ini mungkin hanya sedikit mengupas tentang apa yang dilakukan atau disarankan Nabi   (Sunnah) saat setelah menikah atau pun masih berumah tangga.
dan inilah beberapa hal yang harus diperhatikan oleh para pengantin ataupun para lelaki dan wanita, apabila kelak kalian menikah.
  1. Merayu Istri dan bercanda dengannya, disaat santai berduaan. Nabi pun selalu bercanda, merayu dan tertawa kepada para istrinya.
  2. Meletakkan tangan diatas kepala Istri, serta seraya mengusapkannya. Seperti sabda Nabi yang artinya “Appabila salah seorang dari kamu menikahi seorang wanita, maka hendaklah ia memegang ubun-ubunya, dan bacalah bismillah lalu mohon berkahilah kepada Allah swt dan hendaklah ia membacaa (Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepadamu dari kebaikan dan kebaikan sifat yang ada padanya, dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukan dan keburukan sifat yang ada padanya). (HR. Abu Daud dan di Hasankan oleh Al-Albani)
  3. Disunatkan untuk kedua mempelai melakukan shalat dua rakaat, karena hal tersebut dinukilkan dari kaum salaf.
  4. Membaca basmalah sebelum melakukan Jima’. Rasulullah bersabda:”Kalau sekiranya seorang dari kamu hendak bersenggama dengan Istrinya, terus membaca (Dengan menyebut nama Allah, ya Allah, ya Allah, Jauhkanlah Syetan dari kami, dan jauhkanlah syetan dari kami dan jauhkanlah syetan dari apa yang engkau rizkikan kepada kami), maka sesungguhnya  jika keduanya dikaruniai anak dari persenggamaannya itu, niscahya dia tidak akan dibahayakan oleh syetan-syetan selama-lamanya.(Muttafaq alaih)
  5. Disunatkan kepada kedua mempelai, atau suami Istri berwudhu sebelum tidur, setelah melakukan Jima’, karena Hadits Aisyah menuturkan. “Adalah Rasulullah, apabila hendak makan atau tidur, sedangkan ia junub, maka beliau menyuci kemaluanya dan berwudhu, sebagai wudhu ketika hendak shalat.” Rasulullah
  6. Jika suami ingin melakukannya lagi, maka di anjurkan berwudhu terlebih dahulu. Sabda Rasulullah saw “Apabila seorang kamu telah bersetubuh dengan Istrinya, lalu ingin mengulanginya kembali maka hendaklah ia berwudhu”.(HR. Muslim)
  7. Haram bagi suami menyetubuhi istrinya, sedangkan ia sedang haid atau menyetubuhi dzuburnya. Rasulullah Saw bersabda, “Barang siapa yang melakukan persetubuhan terhadap wanita datang Haid atau Wanita pada dzuburnya, lalu datang kepada dukun (tukang sihir) laulu membenarkan apa yang dikatakannya, maka sesungguhnya ia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad ".(HR. Al-Arba’ah dan di Shahihkan oleh Al-Bani)
  8. Haram bagi suami istri menyebarkan tentang rahasia hubungan keduanya. Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya manusia yang paling buruk kedudukanya disisi Allah pada hari kiamat adalah seorang lelaki yang berhubungan dengan Istrinya(Jima’), kemudian ia menyebarkan rahasianya”. (HR. Muslim)
  9. Hendaknya masing-masing saling bergaul dengan cara yang baik-baik dan melaksanakan kewajiban masing-masing terhadap yang lain. Allah berfirman yang artinya: “Dan para Istri memiliki kewajiban yang seimbang terhadap yang Ma’ruf." (Al-Baqarah:228)
  10. Hendaknya suami berlaku lembut dan bersikap baik terhadap Istri, dan mengajarkan sesuatu yang dipandang perlu tentang masalah agamanya, serta menekankan apa-apa yang diwajibkan Allah terhadap umatnya. Rasulullah saw telah bersabda, “Ingatlah, berpesan baiklah selalu kepada Istri,karena sesungguhnya mereka adalah susunan disisi kalian…”.(HR. Turmudi dan di Shahihkan oleh Al-Bani)
  11. Hendaknya istri selalu ta’at kepada suami sesuai kemampuannya asala tidak untuk kemaksiatan, dan hendaklah tidak meneruti siapa pun dari keluarganya bila tidak disukai oleh suami dan tidak sesuai dengan kehendaknya dan hendaknya istri tidak menolak, apabila suami mengajaknya. Rasulullah saw bersabda, “Apabila suami mengajak istrinya ketempat tidur, lalu iat tidak memenuhi ajakanya, lalu sang suami tidur dengan keadaan marah kepadanya, maka malaikat melaknat kepada wanita itu hingga pagi..” (Muttafaq alaih)
  12. Hendaknya suami berlaku adil terhadap istri-istrinya didalam masalah-masalah yang harus dikehendaki adil. Rasulullah saw bersabda, “Barang siapa mempunyai dua istri lalu ia lebih cenderung kepada salah satunya, niscahya ia datang dihari kiamat denagan keadaan sebelah badanya miring.” (HR. Abu Dau dan di Shahihkan oleh Al-Bani)  


        Sumber : Majalah Hidayah

3 komentar:

[url=https://www.auroramine.com/?ref=40416][img]https://www.auroramine.com/assets/images/banner/b2.gif[/img][/url]